PESONA seorang Sabina Altynbekova memang mampu memikat kaum adam mana pun. Pevoli asal Kazakhstan itu mulai mencuri menggubris sejak mengikuti Kejuaraan Voli Junior Asia di Taiwan pada 2014. Namun, gara-gara wajah cantik itu pula, dirinya membuat pelatih & rekan setim gusar.
Sampai saat ini pun Sabina terus menjadi primadona di lapangan voli. Ia bisa dikatakan menjadi salah satu atlet voli kebanggaan Kazakhstan, bukan hanya karena parasnya dengan cantik, namun juga karena dia pun terbilang hebat saat berkelakuan bola voli.
Tempat dua sisi mata uang, kebaikan Sabina Altynbekova juga memunculkan buah negatif. Sorotan hanya tertuju kepadanya, alih-alih kejuaraan voli. Hal tersebut tidak terlepas dari ulasan media-media yang hanya berkisar pada kecantikannya.
Baca pula: Ubah Penampilan, Memperhatikan Gaya Sabina Altynbekova saat Zaman Masih Berponi
“Penggemar hanya memandanginya sekadar dan tidak benar-benar mengikuti pertandingan voli, ” tulis Vesti, media terkemuka di Kazakhstan, pada Juli 2014, dikutip dari Daily Mail , Kamis (7/1/2021).
Pancaran yang terlalu berlebihan tersebut sampai membuat pelatihnya saat itu, Nurlan Sadikov, pun gusar. Menurutnya, sangat sulit untuk tampil maksimal. Pokok, penonton seakan menganggap hanya utama pemain yang tampil di lapangan.
“Sulit untuk hidup di tengah kondisi seperti tersebut. Penonton berperilaku seperti hanya ada satu pemain saja di kejuaraan kali ini, ” sungut Nurlan Sadikov.