MELBOURNE – Pemilik apartemen di lokasi hotel mewah di Melbourne mengancam melakukan gugatan kaidah terhadap rencana penyelenggara Australia Peduli 2021 yang berkeinginan memakai tempatnya untuk mengisolasi pemain menjelang kompetisi Grand Slam awal musim itu. Hal ini disampaikan Reuters sesudah mengutip laporan media lokal.
Pemilik apartemen di Westin Melbourne mengatakan bahwa mereka merusuhkan kesehatan mereka dan tidak sudah menyetujui karantina petenis internasional dalam Westin, serta menuduh manajemen hotel menjebak mereka dengan rencana itu.
“Sungguh sangat arogan menempatkan kami seolah-olah ada kemufakatan yang sudah selesai. Ada masalah kesehatan masyarakat dan hukum substantif yang bahkan belum diperiksa, ” kata salah seorang pemilik kondominium Mark Nicholson.
Menangkap juga: Takut Covid-19, Andy Murray Mundur dari Turnamen di GANDAR
Ratusan petenis diperkirakan akan tiba di Melbourne dalam pertengahan Januari dan menjalani isolasi wajib selama 14 hari sebagai bagian dari protokol COVID-19 pra Australian Open 8-21 Februari.
“Pada usia 84 tarikh, saya termasuk dalam kelompok sensitif dan cara mereka menerobos perkara ini tanpa ada upaya untuk berkonsultasi dengan kami sangatlah mengejutkan, ” ujar Digby Lewis, pemilik apartemen lainnya di Westin.
“Saya dengan senang berkorban memberikan Rp138-277 juta untuk positif gugatan hukum, karena itu sangat mengejutkan, ” pungkasnya.